Kamis, 03 November 2011

PORMAT ASUHAN KEPERAWATAN


ASUHAN KEPERAWATAN


I.      PERKAWINAN

Identitas
Nama
Umur
Jenis kelamin
Suku bangsa
Pekerjaan
Pendidikan
Alamat
Tanggal MRS
Diagnosa medis

RIWAYAT KESEHATAN

a.       Keluhan utama : -  Disuria
-    Polakisria
-    Nyeri
-    Terdesak kencing yang berwarna terjadi bersamaan.
b.      Riwayat penyakit sekarang
Penyebab dari disuria disebabkan karena masuknya organisme eschericea coli kedalam kolon.
c.       Riwayat penyakit dahulu
Apakah sebelumnya pernah sakit ISK.
d.      Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama.
e.       Riwayat psikososial dan spiritual
Biasanya klien cemas, bagaimana koping mekanisme yang digunakan gangguan dalam beribadat karena klien lemah.

f.       Pola-pola fungsi kesehatan
1.      Pola nutrisi dan metabolisme
Klien mengalami penurunan nafsu makan karena mual, muntah saat makan sehingga makan hanya sedikit bahkan tidak makan sama sekali.
2.      Pola eliminasi
Normal GCS 4-5-6
3.      Pola aktifitas dan latihan
Pernafasan normal yaitu 20x/menit, nafsu normal.
4.      Pola tidue dan istirahat
Terjadi penurunan tekanan darah
5.      Pola persepsi dan konsepsi diri
Kulit kering, turger kulit menurun, rambut agak kusam
6.      pola hubungan dan peran
Bibir kering pecah-pecah, mukosa mulut kering, lidah kotor.
7.      Pola penanggulangan stress
Klien lemah, terasa lelah tapi tidak didapatkan adanya kelainan.
8.      Pola tata nilai dan kepercayaan
Pada polpasi didapatkan adanya nyeri tekan pada ginjal akibat adanya peradangan akut maupun kronis dari ginjal atau saluran kemih yang mengenal pelvis ginjal, pielanefritis, cyctitis, uretra.

II.      DIAGNOSA

1.      Nyeri berhubungan dengan koliks ginjal, pelvis, parenkim, invasi bakteri pada mukosa kandung kemih (systitis) mengakibatkan nyeri panggul atau nyeri supra pubik.
2.      Hipertermia berhubungan dengan infeksi diginjal mengakibatkan potensial enfeksi dan ketidak seimbangan cairan.
3.      Perubahan pada eliminasi urine berhubungan dengan trauma mekanik dari infeksi mengakibatkan disuria, frekwensi dan urgency.

III.      INTERVENSI KEPERAWATAN

1.      Dx : Nyeri berhuibungan dengan koliks ginjal, pelvis, parenkim, invasi bakteri pada mukosa kandang kemih menmgakibatkan nyeri panggul atau nyeri supropubik.
      Tujuan :     -  nyeri berkurang
-  Penurunan kebutuhan terhadap analogetik

      Kriteria Hasil : - Nyeri berkurang saat istirahat, aktifitas atau berkemih
      Intervensi :
1.      Nyeri supropubik dan disuria
R/ menandakan terjadinya infeksi pada kandung kemih.
2.      Kultur urine, urinalisis RBC, WBC, peningkatan pH (infeksi kandung kemih)
R/ Jumlah bakteri ³ 100.000/ml menandakan adanya infeksi yang menyebabkan nyeri.
3.      Istirahatkan pasien selama perawatan
R/ mencegah timbulnya nyeri.
4.      Kolaboratif dengan tim kesehatan dalam pemberian analgetik
R/ untuk mengontrol nyeri dan menanggulangi nyeri.

2.      Dx   :   Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi ginjal mengakibatkan potensial infeksi dan ketidakseimbangan cairan.
      Tujuan :     Hipertermia dapat ditanggulangi dengan tanda vital dan suhu kembali normal
      Kriteria Hasil :-  Tidak terjadi demam dan dioporesis
   -  Tidak ada tanda dan segala dehidrasi
      Intervensi :
1.      Suhu yang meningkat secara persisten
R/ indikasi infeksi renal
2.      Kulit : suhu, warna, turgar, kering atau lembab.
R/ perubahan penandaan adanya dehidrasi
3.      Tanda vital : Peningkatan denyut nadi, pernafasan dan suhu
R/ mengtahui perubahan tanda vital
4.      Kolaboratif dalam pemberian (aspirin, aminahen)
R/ menurunkan panas dengan mengintibisi pusat pengaturan panas suhu.
5.      Kolaboratif dengan tim medis dalam pemberian antibiotik
R/ membunuh bakteri dengan mengintibisi sistesis dinding sel/mngubah metabolisme protein sel bakteri.

3.      Dx : Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan trauma mekanik dan infeksi mengakibatkan disuria, frekwensi dan urgency.
Tujuan: Pola eliminasi kembali normal tanpa disertai disuria, frekwensi dan  urgency
Kriteria Hasil :-   Disuria berkurang
-   Frekwensi dan urgensi kembali normal
Intervensi :
1.      Kaji rasa panas, frekwensi, urgency, bau busuk urine, urine bercampur darah, nanah dan lendir.
R/ menandakan adanya bakteri yang mengakibatkan iritasi kandung kemih
2.      Ulangi pmx urine : peningkatan RBC, WBC, Urine cultue: bakteri ³ 100.000/ml
R/ menentukan penanganan jika hasil lab kurang dari batas normal.
3.      Kolaboratif dengan tim medis dalam pemberian antibiotik/sulfanamide (amoxicllin, sulfiscoxazole)
R/ pengobatan infeksi akan mengurangi gejala dengan menghambat sintetis bakteri
4.      Kosongkan kandung kemih setiap 4 jam, gunakan tampan/popok dan ganti setiap 3-4 jam, gunakan pakaian dalam yang terbuat dari katun, hindari celana ketat.
R/ mencegah statis urine dan media pertumbuhan bakteri : kartominasi dan iritasi genital.
IV.      IMPLEMENTASI
Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan perwujudan dan rencana tindakan meliputi beberapa bagian yaitu validasi, secara keperawatan memberikan asuhan keperawatan dan pengumpulan data (Lumidar 1990)

V.      EVALUASI
Evaluasi adalah perbandingan yang matematis dari rencana tindakan dari masalah kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan kesehatan lainnya (Ependi, 1995)





















DAFTAR PUSTAKA


Dengoes Marilyn E, 1993. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. EGC, Jakarta
Tessy Agus, dkk. 2001. Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 3, FKUI. Jakarta
Mansgoer A, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3 FKUI. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar